Sinopsis FIlm I want to eat Your Pancreas ( 君の膵臓をたべたい Kimi no Suizo wo Tabetai)
Haloooo......
Salam sejahtera
untuk kita semua
Setelah sekian lama
hiatus tidak membuat blog baru, pada blog kali ini akan membahas sebuah
sinopsis film (Animovie/Anime Movie) yang berjudul Kimi no Suizou wo Tabetai (君の膵臓をたべたい)
[tulisan Inggris: I want eat your pancreas; tulisan Indonesia: Aku ingin
memakan pankreasmu].
Perlu diingat, ada beberapa yang berasal dari sumber (yah, yang paling
wajib itu identitas film-nya) untuk mempertegas pembahasan, namun untuk
keseluruhannya, menggunakan pendefinisian asli (karena mungkin bagi yang tau
film ini juga pasti mengunduh filmnya kan?)
KIMI NO SUIZOU WO TABETAI (SINOPSIS)
Tanggal rilis: 7 Desember 2018 (Indonesia)
Sutradara: Shō Tsukikawa
Diadaptasi dari: I Want to Eat Your Pancreas
Pemeran:
a) Minami Hamabe sebagai Sakura Yamauchi
b) Takumi Kitamura sebagai Haruki Shiga
c) Karen Ōtomo sebagai Kyōko (teman akrab Sakura yang selalu berselisih dengan
Haruki karena Sakura)
d) Yūma Yamoto sebagai Gamu-kun (teman akrab Haruki)
e) Dori Sakurada sebagai Takahiro (mantan kekasih Sakura)
f) Daichi Morishita sebagai Kuriyama
g) Satomi Nagano sebagai ibu Sakura
Aku adalah seorang
murid SMU. Aku menemukan buku harian teman sekelasku, Sakura Yamauchi yang
ternyata mengidap kanker pankreas. Aku menghabiskan waktu dengan Sakura sebelum
ia wafat. 12 Tahun kemudian, karena kata-kata Sakura, aku menjadi guru di
almamaterku. (Haruki Shiga)
Sesuai dari sampel di atas, film ini mengisahkan tentang seorang anak SMU bernama Haruki Shiga (dalam penulisan Jepang ditulis 志賀春樹/Shiga Haruki), yang menjalani kehidupannya yang biasa tanpa memiliki teman. Alkisah dia menemukan sebuah buku harian milik teman sekelasnya bernama Sakura Yamauchi (dalam penulisan Jepang ditulis 山内さくら/Yamauchi Sakura) di sebuah rumah Sakit. Disampaikan bahwa Sakura Yamauchi mengidap kanker pankreas yang akut, dan pankreasnya sudah tidak bisa digunakan lagi, dan Sakura memilih Haruki untuk menghabiskan waktu bersama-sama sebelum ia wafat. Awalnya Haruki menolak, dan karena dia dipaksa Sakura terus-terusan, akhirnya ia mau.
Bagi pembaca yang sering menonton Anime, sebagian pasti mengatakan bahwa film ini mempunyai kemiripan dengan film ‘Shigatsu wa Kimi no Uso’ atau dalam versi bahasa inggrisnya ‘Your Lie in April’. Saya pribadi ketika melihat penjelasan dari 2 film tersebut, memang memiliki makna yang serupa, dengan hanya membedakan tokoh utama dan penyakit yang dideritanya, alias membenarkan pernyataan tersebut.
Banyak hal yang disampaikan oleh Sakura kepada Haruki, bahwa ia tidak ingin di-kekang dan tidak ingin dispesialkan karena penyakitnya. Haruki bersikap tak acuh setelah secara tidak sengaja mengetahui rahasia Sakura yang menyembunyikan penyakitnya pada teman-temannya. Juga bagaimana Sakura terkejut atas respon Haruki yang begitu datar. Dari pertemuan tersebut, Haruki terlihat terpaksa menuruti keinginan Sakura untuk menghabisi sisa-sisa hidupnya dengan bermain bersamanya. Karakter Sakura yang begitu ceria bermain bersama Haruki akan membuat penonton berpikir begitu bahagianya mereka tidak peduli pada kenyataan Sakura yang akan mati.
Sifat ‘apatis’ yang digambarkan dalam karakter Haruki Shiga ini kian lama kian memudar karena tanpa sadar ternyata ia menghabiskan waktu yang begitu sering untuk ‘meladeni’ keinginan Sakura. Bukti-bukti bahwa Sakura memang akan mati yang secara tidak sengaja ditemukan oleh Haruki akhirnya melahirkan sikap peduli dan khawatir yang perlahan-lahan semakin menjadi-jadi. Perubahan karakter yang disajikan secara perlahan ini akan membuat penonton yakin bahwa akhir dari cerita ini akan selesai pada kematian Sakura Yamauchi karena penyakit pankreas yang dideritanya.
Karakter-karakter pembantu seperti ‘osananajimi’ (teman masa kecil) dan mantan pacar Sakura juga sangat mendukung film ini menjadi begitu emosional. Kyoko yang merasa paling tahu segala tentang Sakura dan juga sifat mantan pacar Sakura yang masih sangat posesif membuat sejumlah konflik menjadi begitu menarik dengan dalil-dalil ‘kecemburuan’. Walaupun tokoh dengan sifat seperti ini pada umumnya banyak dibenci orang, tapi sangatlah wajar jika dibilang karakter-karakter tersebut juga ada kaitannya dengan bagaimana cerita film ini bisa terlihat seru.
Di balik itu semua, ada sebuah alasan kuat mengapa penulis beranggapan bahwa film anime I Want To Eat Your Pancreas tidak bisa dikatakan mirip dari seri anime Shigatsu wa Kimi no Uso dari segi cerita. Penulis juga sadar bahwa banyak orang yang mengatakan film ini mirip dengan kisah cinta pianis cilik tuli dengan seorang pemain biola yang juga ‘penyakitan’ tersebut. Alasan mengapa KimiSui (sebutan singkat untuk film ini/Kimi no Suizou wo Tabetai) tidak mirip dengan KimiUso (sebutan singkat untuk film Shigatsu wa Kimi no Uso) terletak pada akhir cerita, tepatnya pada bagaimana kedua heroine dari kedua judul cerita ini ‘dimatikan’. Bagi yang sudah menonton KimiUso tentu tahu karakter Kaori meninggal karena penyakit yang dideritanya. Namun, bagaimana dengan Sakura di film anime ini?
Plot twist tersebutlah yang membuat film anime I Want To Eat Your Pancreas tidak bisa disamakan dengan Shigatsu wa Kimi no Uso. Namun, bahkan karena perbedaan akhir cerita tersebut, tingkat kesedihan ketika Anda menonton film ini bisa jadi lebih emosional.

Komentar
Posting Komentar